Wednesday, November 21, 2012

Part 17. " Vilification "

Kucabut keshanberk yang tertancap pada dada Atlantis. Tanpa mempedulikan anak kecil yang menangisi Atlantis, Cepat-cepat kubopoh tubuh ketua clanku yang bersimbah darah tersebut. Berlari menerobos kerumunan orang yang sedari tadi hanya melihat ketua kebanggaanku jatuh tersungkur.

Derap langkah kakiku menuruni anak tangga membuat suara yang keras. Tidak ada yang aku pikirkan selain membawa Atlantis ke Chlo3 agar Atlantis disembuhkan. Di ETERNITY, hanya Chlo3-lah sang penyembuh. Dia disebut sebagai pelayan Einhasad.

Karena tak berhati-hati aku tak menyadari telah menabrak penjaga kota.

"Brrurkk.." Atlantis terlempar dari gendonganku dan menggelinding hingga ke lantai dasar.

"Tangkap dia !!." Terdengar seorang penjaga memerintahkan untuk menangkapku. Saat aku hendak berlari menghampiri Atlantis, aku diseret dari belakang.

Banyaknya penjaga yang memegangiku membuatku tak kuasa untuk melawan. Rantai dan tali dilempar dari kejauhan. Melilitku hingga tak dapat bergerak. Seorang orc besar sepertiku akhirnya pasrah diseret bagaikan hewan. Kupandangi tubuh Atlantis yang pelan-pelan lenyap bagai debu beterbangan. Semakin memudar dan akhirnya tanpa bekas. Detik itu juga akupun meneteskan air mata. Tak ada yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan Masterku.

Suara kakiku yang menggoser tanah karena diseret oleh para penjaga membuat semua orang menatap aneh kepadaku. Satu jam yang lalu aku masih terhormat di tempat ini dan satu jam setelahnya aku menjadi paling terhina. Terdengar tawa sinis dari banyaknya orang di pasar Rune tak aku hiraukan. Yang ada di pikiranku sekarang adalah nasib Atlantis yang mungkin sudah tak terselamatkan lagi.

"Kamu membunuh Atlantis HA??!? Buggg...!!" Sebuah tameng mendarat di mukaku. Cukup untuk membuat hidungku mengeluarkan darah dan pusing tak terkira.

"Bunuh saja dia !!" Teriak seseorang. Aku hanya mampu mendengar tanpa bisa melihat dengan jelas. Banyaknya serangan yang menghujaniku membuatku tak sadar.

"Hentikan !!" terdengar suara yang menghentikan. Membuat seisi pasar terdiam sejenak. Sesaat setelahnya ada seseorang yang berusaha membangkitkanku, walau  kemudian aku tak sadarkan diri. Seluruh pandanganku menghitam

3 hari kemudian....

Berat mataku untuk terbuka. Seperti telah lelah melihat dunia, rasanya teramat malas untuk membukanya. Takut menerima kenyataan pahit saat aku mengetahuinya. Mungkin paranoid itu jugalah yang membuatku tidur dalam waktu yang lama.

Pelan-pelan matakupun kubuka. Kudapati tubuhku sedang berada di sebuah ruangan yang cukup besar. Terbaring di lantai beralaskan karpet merah. Tak jauh daru tempatku terbaring, tampak begitu banyak hidangan dan buah-buahan. Sesaat kemudian aku tersadar sedang berada di singgasana Clan Hall ETERNITY. Akupun cepat-cepat turun dari tempat itu. Namun kakiku tersangkut meja dan membuat seluruh hidangan berserakan di lantai.

"Jika sudah selesai, silakan pakai peralatanmu dan bersiap untuk berperang." Kata seorang dark elf berambut hitam lurus. Seseorang yang mirip seperti DayWalker namun lebih gagah.

"Aku JaggerJaQues, mulai sekarang aku yang mengambil alih ETERNITY." Tambah makhluk bertubuh seperti hantu dengan telinga panjang tersebut.

Aku bergegas mengambil peralatanku. Kuambil Demon Splinter andalanku. Sebuah cakar berwarna merah dengan begitu banyak sisik demon yang membatu. Kukenakan Armor berat Imperial Crusader. Armor berwarna emas yang besar.

Aku tak tahu apa yang terjadi selama aku pingsan. Yang aku tahu sekarang aku harus berperang. Terlepas dari pandangan orang bahwa akulah pembunuh Atlantis, Aku tetaplah seorang prajurit sejati dengan loyalitas penuh kepada clan. Dalam langkah yang dipijak, hatiku selalu bertanya-tanya mengapa aku tidak dihukum karena tuduhan itu, malah aku harus ikut ke dalam pasukan untuk berperang.

Tapi sesaat kemudian aku seperti ditusuk oleh sindiran DayWalker.

Pembunuh memang layak untuk ditumbalkan

Note :
Clan Hall  - Suatu tempat untuk berkumpulnya sebuah clan. Berupa ruangan tanpa tiang penyangga dengan dua orang penjaga. Pada dinding-dindingnya terpampang lukisan-lukisan kebesaran clan. Pada Rune Township, Clan Hall terletak pada lantai atas.
Rune Township - Kota metropolis yang ramai. Berisikan orang-orang kaya dengan komunitas clan yang besar. Banyak generasi dengan nama besar yang berasal dari kota dengan castle yang megah ini.
Keshanberk - Sebuah pedang satu tangan kualitas B tingkat rendah. 
Demon Splinter :  Sebuah senjata kepalan tangan yang besar. Senjata tinju dengan banyaknya duri yang tajam. Senjata kualitas S terbaik dalam masanya.
Imperial Crusader : Armor kualitas S berwarna emas yang sangat keras. Beratnya armor ini aka terlihat karena siapapun yang memakainya akan terlihat gemuk.
Einhasad : Seorang Dewi di planet Lineage.

Part 16. Puta Mahkota                    Part 18. Won The Duel                 

4 comments:

  1. pemilihan kata dan susunan kalimatnya enak dibaca, ga ngebosenin. lanjutkan!

    ReplyDelete
  2. penggambaran suasananya kurang dapet menurut gua , dan ceritanya terlalu monoton tanpa adanya efek pendukung. jadi buat pembaca yang ga tau lineage 2 imaginasinya sangat tidak terlihat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Han, bakal terus diperbaiki kualitas menulis gw, ditunggu komennya di chapter berikutnya.

      Delete