" RIKISHIIIII... !!!!" Terdengar suara teriakan yang menggelegar memanggilku.
" RIKISHIIIII... !!!!" Suara itu datang kembali dan kali ini lebih keras.
" RIKISHIIIII... !!!!" Suara itu terus menerus terdengar. Kuikuti suara yang sepertinya berasal dari gerbang barat Rune.
Aku bergegas menuju Clan Hall. Kuambil Demon Splinter dan Armor Imperial Crusader milikku. Kupadatkan sabuk hingga benar-benar kencang agar Armorku terikat kuat. Kupakai celoteng muka khas orc yang selama ini adalah ciri khasku. Dalam etika berperang, berteriak kencang memanggil nama seseorang adalah suatu tantangan. Namun bagiku, ini adalah penghinaan.
"North Gate Jack, GPL!!" Kuperintahkan Jack untuk men-teleportkanku ke North. Kupejamkan mata untuk menghindari radiasi ultraviolet yang diciptakan teleportase. Beberapa detik kemudian kubuka mata dan kudapati aku telah berada di North Gate Rune Town Ship.
Di Gerbang barat kulihat ada seorang pria bertubuh besar sedang membelakangiku. Walaupun tak sebesar orc, tubuhnya cukup gempal untuk ukuran seorang human. Tubuh dari human fighter yang satu ini menjadi kian besar karena mengenakan Armor Imperial Crusader sepertiku. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya walaupun sepertinya ia telah tahu kehadiranku.
Di kejauhan kulihat begitu banyak prajurit yang sepertinya kukenal. Teramat banyak sedangkan aku hanya sendiri. Tanpa rasa takut sedikitpun, kuterobos angin yang berhembus pelan untuk mendekati Human tersebut.
" SUDAH SIAP MATI KAU RIKISHI?" Kata pria itu sembari membalikkan badan. Dari wajahnya tersirat kebencian. Ia menggesekkan kedua pedangnya, seperti bersiaga untuk menyerangku. Sikap seperti itu juga kulihat dari prajurit yang lain.
" Seperti ini etika KaMeRaD dalam berperang? " Celotehku. Hal itu mengundang kemarahan ReiTanaka. Dalam sekejap dia telah berada di belakangku seperti hendak menyerangku. Aku tak bergerak sedikitpun. Walaupun prajurit SaCreD kemudian mengerubungiku, aku tetap tidak bergeming
" BAIKLAH, KITA SALING BERHADAPAN 1 LAWAN 1. JIKA KAU KALAH, KAU HARUS MEMBUBARKAN ETERNITY !! " Kata KaMeRaD lantang. Duelist itu selalu keras dalam berbicara.
"ETERNITY tidak akan bubar, biarpun aku harus mati." Kataku melawan.
" Ketua bisa kalah, Rikishi bukan tandingan paduka." CLOUTH mengingatkan KaMeRaD.
"Crashhhhh.." kedua pedang KaMeRaD mendarat di dada CLOUTH. Namun CLOUTH seperti tidak merasakan apa-apa. Tidak ada luka sedikitpun selain robeknya jas putih yang dikenakan makhluk bersayap itu.
" Bukankah lebih baik jika CLOUTH yang melawannya, bukan meremehkan paduka, tapi Rikishi sangat tidak layak melawan paduka." Kata ReiTanaka menimpali.
" MUNGKIN UNTUK BRUTUZ KALIAN BENAR, TAPI UNTUK RIKISHI, HARUS AKU SENDIRI YANG MENGHABISINYA. DIA TELAH MEMBANTAI ROSSOVINN, SON OF KAMERAD !!" Emosi KaMeRaD meluap. Kebencian terhadapku sepertinya sudah tak terbendung.
Aku masih berdiri tegap tidak jauh dari KaMeRaD. Dalam benakku aku begitu gembira, Impian untuk pertarungan maha dahsyat melawan KaMeRaD akan terlaksana. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan sebelumnya KaMeRaD begitu cepat menghilang tiap kali bertemu denganku menggunakan pertolongan Blessed Scroll Escape - Clan Hall.
Kulihat KaMeRaD mulai mendekatiku. Dia menggesekkan kedua pedang yang dibawahnya untuk mendapatkan tenaga sonic berlebih. Ketua clan SaCreD ini dengan cepat merapalkan jurus-jurus yang akan digunakannya.
Tak mau kalah, kupanggil Force dari Paagrio sang Dewa Api. Kurapalkan doa yang lebih sedikit dibandingkan milik duelist. Kuperintahkan Ogre Totem memasuki tubuhku agar tubuhku menjadi kian kuat. Setidaknya hal itu yang selalu kulakukan untuk mengurangi rasa sakit setiap kali berperang.
" Final Secret !!" KaMeRaD berteriak membahana. Jurus ini tak pernah kulihat sebelumnya.
" Cripplee !! " Aku memberikan pemberat pada kaki KaMeRaD yang membuatnya melambat.
" Sonic....Blasterrrrrrr !! " Dilemparkan kedua pedangnya ke arahku. Sinarnya yang berbentuk Sabit membuat seolah pedangnya adalah boomerang yang akan kembali kepada tuannya. Kurasakan sakit yang teramat sangat. Sebelumnya tak pernah KaMeRaD memberikan serangan yang sedahsyat ini.
" Soul Breaker !!" Tubuhku terbang ke angkasa dan mendaratkan tinjuan ke kepala KaMeRaD namun tidak ada efek apapun. Akupun kemudian memerintahkan Rabbit Totem merasukiku dan berlari kencang memutari batu.
" Triple Sonic...." Serangan KaMeRaD terhenti karena Soul Breaker-ku berikutnya membuat KaMeRaD pusing.
" Hurricane Assault !! Force Blaster !! Force Burst !! Force Storm !! Burning Fist !!" melihat KaMeRaD yang tidak bergerak kulesakkan semua jurus-jurus milikku. Beberapa detik kemudian kulihat KaMeRaD jatuh menggelepar.
Kuusap keringat pada dahiku dengan Tanganku yang masih mengenakan Demon Splinter. Hal ini membuat dahiku terluka goresan. Kunikmati rasa sakitku yang akhirnya membuatku Zealot. Kekuatanku terasa berlipat-lipat. Naluri membunuhku meningkat. Sejenak aku merasa sebagai mesin pembunuh.
"Triplee Sonic...." KaMeRaD bangkit namun kemudian kembali tumbang dengan satu kali kepalan tanganku.
Pandanganku memudar, aku semakin tak terkontrol. Kulesakkan Demon Splinterku ke segala arah. Para Prajurit SaCreD terlihat menyeret tubuh KaMeRaD dengan tergesa-gesa. Mereka semburat tidak karuan melihatku yang seperti berubah menjadi monster. Tidak lama kemudian mereka lenyap dari pandanganku.
Dan semenit kemudian aku jatuh lunglai tak sadarkan diri
Grand Khavatary : Suatu jabatan sebagai Monk peringkat ketiga. Profesi ini dibekali dengan begitu banyak kekuatan roh.
Duelist : Jabatan tertinggi seorang Gladiator
Forest of The Dead : Hutan yang menyeramkan. Banyak makhluk aneh yang muncul kapan saja.
Jack : Penjaga pintu Clan Hall ETERNITY
Sonic : Kekuatan duel yang hanya bisa dilatih seorang Gladiator
Sonic : Kekuatan duel yang hanya bisa dilatih seorang Gladiator
Ogre Totem
: Teman dari para Monk yang tak terlihat. Berbentuk monster yang
teramat besar Kapan saja jika dipanggil akan selalu setia memberikan
kekuatan untuk Monk
Final Secret : Suatu kekuatan terbesar dan andalan setiap Fighter setelah mempelajari buku terlarang
Cripple : Serangan Monk untuk memperlambat gerakan lawan
Sonic Blaster : lemparan Sabit Sword yang hanya dimiliki oleh Gladiator
Soul Breaker : Gerakan terbang dan menghujam ke tanah, mengakibatkan stun.
Triple Sonic Slash : Serangan pamungkas Gladiator
Hurricance Assault : Serangan menusukkan tinju sebanyak dua kali
Force Blaster : melemparkan bola api
Force Burst : Membakar kepalan tangan yang mengakibatkan serangan
Force Storm : Melempar batu yang memberikan ledakan
Burning Fist : Serangan berputar dengan tinjuan api
Human : Manusia
Zealot : kemarahan yang meletup-letup yang memberikan kekuatan orc tak terbendung
Human : Manusia
Zealot : kemarahan yang meletup-letup yang memberikan kekuatan orc tak terbendung


