"Untung ini hanya mimpi." Kataku dalam hati sambil berupaya untuk melepaskan diri dari tebalnya es yang mengekangku.
Belum juga aku melepaskan diri, srigala-srigala itu menyerangku. Tanganku tergigit dan darah mengucur deras. Sakit bukan main kurasakan. Aku baru menyadari jika aku tidak sedang bermimpi. Gerakanku mengakibatkan srigala-srigala itu mengetahui kehadiranku. Oh Tuhan, aku bukan makanan srigala...
"Crackkkkk!!." Kepala salah satu srigala itu aku benamkan ke dalam salju. Baru satu yang aku lumpuhkan, masih ada belasan lain yang sedang menerkamku. Situasi ini membuatku mulai gelisah. Setengah tubuhku Tenggelam dalam salju dan setengahnya lagi sedang diupayakan untuk mengisi perut srigala. Kematian yang tidak elit gumamku dalam hati.
"Byurrrrrrrr." Belasan srigala kelaparan tersebut mati seketika. Sayup-sayup kudengar ada suara kuda dari kejauhan. Dari balik kabut seekor kuda mendatangiku dan menggali salju yang mamasungku.
Kejadian yang terlalu cepat ini membuat aku tercengang. Muncul di hadapanku seorang elf dengan maju putih mirip kimono. Tapi dari bentuk tubuhnya, dia bukanlah seorang wanita. Apakah aku sudah di surga pikirku dalam hati.
"Kamu tidak apa-apa?" Kata seorang Elf. Dia terlihat ramah dan dari bahunya aku tahu dia juga salah seorang prajurit clan ETERNITY. Logo ETERNITY memang sangat mencolok dibandingkan logo-logo clan lain. Gambar Zigma menyala di atas background hitam. Seperti menunjukkan ETERNITY itu pelita yang terang dengan jumlah yang besar untuk menerangi dunia, ah aku terlalu mengagungkan clan kebanggaanku.
"Amduscias ya? terima kasih sudah menolongku" Kataku sambil melirik kuda biru yang tadi menolongku.
"Oh..kamu sudah mengenalku." Kata Elf itu sambil tersenyum. Seolah dia sudah terkenal. Terbukti seorang academy sepertikupun sudah mengenalnya.
"Tentu, siapa yang tidak mengenalmu." Pujiku karena dia telah menolongku. Padahal sebenarnya aku sama sekali tidak mengenalnya. Aku mengetahui namanya karena pada tubuh kuda yang menolongku terdapat tulisan seperti tato yang tertulis demikian . Untungnya tebakanku benar. sungguh cara sok kenal yang manjur.
"Yah jelas dia tahu dudut, kan di kudamu ada tulisannya." Kata seseorang dari balik kabut yang berkali-kali menutup bagian tubuhnya sambil berusaha menyingkirkan Amduscias dari pandangannya.
Ah suram. Mengapa dia bisa tahu. Dasar dark elf iblis. Apa semua Dark Elf dibekali jurus untuk membaca pikiran orang si. curang banget kalo emang gitu.
"Saya lust, ini ambillah, tugasmu telah selesai." Tambahnya lagi sambil menyodorkan 1 kantung dan 1 gulungan mysterius. Setelah aku raih hadiah yang aku dapat, female dark elf dengan baju serba putih itu menghilang ntah kemana.
"Kamu akan membutuhkannya kelak." Kata Amduscias kemudian ikut menghilang dari balik kabut.
Aku terdiam beberapa saat. Bingung harus bagaimana. Aku pandangi kantung dan gulungan yang ada di tanganku sejak tadi. Aku toleh ke armorku, sudah tidak ada lagi lambang ETERNITY. Apa aku sudah dikeluarkan? Apa aku tidak layak bergabung dengan ETERNITY? Mengapa aku diasingkan di tempat seperti ini?
"Praakkkkkk.!!?!." Aku lemparkan kantung pemberian dari dua orang aneh tersebut hingga membentur batu dan robek. Setelah aku amati, dari dalamnya keluar sesuatu yang berkilauan. Aku hampiri lagi kantung yang ingin aku buang tadi. Kantungnya kurobek dengan Claw yang aku punya. Dari dalamnya kutemukan tulisan yang sesaat setelah aku baca menghilang begitu saja.
Kalo aku lulus kenapa aku dikeluarkan dari clan? Aku bingung bukan main. Aku berteriak sekencang-kencangnya hingga menggema. Sesaat kemudian terdengar suara seperti berbisik di telingaku. Suara yang mirip dengan suara Ketua ETERNITY, Atlantis yang berkata:
"Kamu akan tahu apa yang kamu lakukan setelah kamu dimuliakan dengan pengembaraan."

weee bikin fanfic nih...
ReplyDeletehooh, mumpung lagi nyangkut di otak hehe..
Delete