Monday, September 10, 2012

Part 5. " Be Carefull "


Setelah lepas dari perbudakan seorang kamael bukannya hidup menjadi lebih baik malah lebih mengenaskan. Aku berjalan tak tentu arah. Melihat monster apapun aku jadi takut. Takut kejadian di Ancient Battleground itu terulang. Puluhan monster yang membuatku takut, trauma ini membuat ukiran sendiri dalam ingatanku, menggores tiap inci isinya hingga membentuk paranoid tersendiri.

Setelah begitu lelah aku berjalan, aku teringat dengan gulungan dan kantong yang diberikan oleh lust. Terlalu banyak mengeluh membuatku lupa akan hal itu. Aku membuka salah satu scroll dengan menarik benang sutra yang mengikatnya. Sinar yang begitu terang keluar dari dalamnya sehingga membuatku harus menutup mata. Setelah beberapa detik, terdengar suara gaduh seperti pasar. Perlahan kubuka mata, ternyata aku sudah berada di kota Aden.

Aku bergegas menuju ke kota Rune. Tujuanku adalah mencari GuzCakep. Mungkin aku dapat menemui dia disana. atau paling tidak, menanyakan keberadaannya kepada anggota clan yang lain.

Clan hall yang berbentuk sangat mirip membuatku kebingungan. Setelah lama melakukan pencarian, aku akhirnya menemui salah satu clan hall di rune yang pintunya sedang terbuka. Aku langsung saja memasukinya. Seharusnya tidak akan masalah jika masuk, karena ini milik ETERNITY.

"Siapa Kamu !?!?!?" Teriak seorang berbaju coklat. Sekilas seperti pakaian seragam clan.

"Aku Rikishi, kamu anggota ETERNITY?" Tanyaku polos.

"Ha? ETER?!? HA HA HA HA..SIAPA KAMU?!?." Pria itu tiba-tiba tertawa lepas. Setelah itu dia menodongkan kedua pedang peraknya kepadaku seperti hendak mengeluarkan jurus.

"Aa..aku mencari GuzCakep temanku anak ETERNITY." Kataku dengan bibir bergetar. Semakin gemetar mengetahui terlalu banyak orang yang mengerumuniku.

"Wah dia ETER, bunuh saja!?!" Kata seseorang yang baru datang. Sepertinya dia tyrant juga, hanya saja pakaian yang dikenakannya senada dengan pria tadi. Betul kan itu baju clan, ah aku salah masuk clan hall ini keluhku dalam hati.

"Habisi saja jangan ada ampun." Kata Seorang Wanita. Wajahnya seperti pembunuh berdarah dingin. Sangat mengerikan bagi sosok seorang wanita bersayap.

"Iya, ReiTanaka benar, Habisi saja dia !!." teriak seseorang yang tidak nampak wajahnya dari belakang. Diikuti sorak dari yang lainnya. Situasi ini membuatku bingung, kulihat satu persatu dari mereka, tidak satupun aku mengenalnya. 

Aku diseret hingga ke pusat kota Rune. Diarak seperti monster yang layak dimatikan. Aku jadi merasa iba dengan monster yang biasanya kubunuh. Apakah mereka juga merasa sepertiku.

"Jrruuuphhh." Sebuah senjata anggar menusuk lambungku. Membuyarkan aku dari lamunan yang sejak tadi membuatku mati rasa akan penyiksaan.

"Kau menyedihkan, ha ha ha." Kata orc dengan rambut mo-hawk. Dia berkata begitu dekat, persis di telingaku sehingga aku dapat membaca nama yang tertulis di dadanya.

"Suatu saat gw akan mengalahkanmu di medan laga, camkan itu Rossovinn !!" Jawabku sedikit menggertak. Ketakutan yang berlebihan kadang memberikan keberanian yang luar biasa. Orc fighter itu sepertinya kaget karena aku mengenalnya.

"WAH BERANI BERTINGKAH RUPANYA? SUDAH MAU MATI MASIH NGELAWAK?!?!" Human Fighter angkuh yang menemuiku pertama kali tadi menarikku ke luar kota. Sangat jauh hingga ke ujung barat kota Rune. Disana saksi bisu kedua pedang perak menusuk dadaku hingga tembus ke punggung. Sesaat kemudian eluruh tubuh lelaki itu menjadi merah seperti iblis. Dia tertawa lepas seperti memuja kematian. Menikmati indahnya kematianku. Kata-kata darinya yang kudengar sesaat sebelum tubuhku lenyap adalah :

"Be Carefull, I'm The KaMeRaD !!"


Part 4. Silat Lidah                                                            Part 6. Resurrection


No comments:

Post a Comment