"Rikishi, bangunlah.." Sayup terdengar suara seseorang yang memanggilku. Suara orang yang aku kenal namun tidak tahu siapa. Yang aku tahu, aku berada di padang pasir yang begitu luas. Teramat luas sampai aku tidak dapat melihat ujungnya.
"Lewat sini Rik, .." Suara itu datang lagi. Kali ini aku mengikuti arah suara itu. Aku berjalan sehingga menemui seseorang berbaju putih dan bersinar terang.
Aku Einhasad. Sudah terlalu lama kamu tertidur. Kamu harus bangun untuk menjalankan suatu kearifan. Kamu dibekali dengan indra yang tidak semua orang memilikinya. Kamu akan disegani dengan caramu bernegosiasi. Gunakanlah kelebihanmu untuk menjadi seseorang yang hebat suatu saat nanti. Pejamkan matamu sejenak wahai legenda.
Aku mengikuti perintah Einhasad. Kupejamkan mata beberapa saat, mendadak tubuhku lemas dan tidak dapat digerakkan. Sesaat kemudian aku membuka mata, kudapati tubuhku berada di atas batu yang besar. Di dekat tempatku terbaring, seorang Elf sedang merapalkan mantra kepadaku. Tubuhku menjadi ringan dan mulai terasa pulih.
"Siapa kamu? mengapa menolongku?" Tanyaku memberanikan diri. Sebelumnya aku tidak pernah melihat elf ini.
"Aku Paris, Atlantis yang memerintahkanku untuk menolongmu." Kata Elf tadi sambil sesekali menyebut mantra "Inquisitor: jika ada Vampire yang mendekat.
"Aku ada dimana?" Sambil memutar tubuhku ke kiri dan ke kanan melihat sekeliling.
"Kamu ada di Forest of Dead, lekas berdiri dan pergilah, kecuali kalau kau ingin dimakan vampire disini." Ujar Paris sembari menyodorkan gulungan kepadaku yang belakangan aku tahu itu Blessed Scroll of Escape-Clan Hall.
Kulihat di dadaku sudah ada lambang ETERNITY. Aku direkrut lagi oleh ETERNITY untuk kedua kalinya. Segera kubuka gulungan tadi, dengan sekejap aku telah berada di Clan Hall ETERNITY. Aku sudah tidak lagi menutup mata ketika menggunakannya karena aku sudah pernah menggunakannya saat pulang dari Ancient Battle Ground.
"Halo selamat datang brother, Gw TotonQ." Sapa salah seorang Orc sambil mempertontonkan ototnya. Dasar orc, 1% otak 99% Otot umpatku dalam hati tanpa menyadari bahwa aku juga seorang orc.
"Hahaha ketemu lagi kita Kapten." Kata GILLIANT-ZILLIAN.Aku masih sulit membedakan mana yang GILLIAN mana yang ZILLIAN. Mereka begitu mirip dan suaranyapun sama. Jadi aku menyebut dua nama sekaligus.
"Aku sekarang ETERNITY?" tanyaku dengan sedikit bingung. Aku pernah dikeluarkan dan sekarang masuk lagi. Ada apa ini pikirku dalam hati.
"Setiap Academy yang lulus akan otomatis keluar dari clan sebagai bukti telah lulus." Kata salah seorang dari belakang GILLIANT-ZILLIAN. Wajahnya tidak terlihat sampai kedua orc kembar tersebut menyingkir dari hadapanku. Ternyata suara itu adalah suara ketua ETERNITY, Atlantis.
Aku langsung menjabat tangan Atlantis. Dia begitu berwibawa dengan armornya yang sekarang. Dia telah menggunakan armor coklat seperti yang dipakai oleh Daywalker. Sepintas aku jadi teringat dengan daywalker, kemana dia tanyaku dalam hati.
"Daywalker sedang mencari sertifikat level di Blazing Swamp." Tambah Atlantis. Dia seperti tahu semua yang ada di pikiranku. Sampai-sampai aku ingin berkata apapun dia tahu.
Selepas menjawab pertanyaan batin dariku kemudian dia menghilang. Bukan karena dia sakti, tetapi memang dia diteleportkan oleh Penjaga Clan Hall yang bernama Jack.
"Ayo kita hunt Rik, kita sudah ketinggalan level jauh dari musuh." Kata TotonQ sambil meminta Jack untuk menteleportkannya. Dan beberapa saat kemudian dia juga menghilang.
Dasar orc aneh, katanya mau ngajak hunt tapi ga sebut tempat keluhku dalam hati. Aku bertanya kepada Jack kemana perginya TotonQ tetapi Jack tidak mau memberitahu.
"Oiya gw lupa, gw hunt di Valley sf Saints." terdengar seperti TotonQ berbisik kepadaku. Sekali lagi aku terkejut, apa semua orang di ETERNITY bisa membaca pikiran orang?
Akhirnya aku sampai di spawn Valley of Saints. Tempat ini begitu mengagumkan. Patung besar seperti orang membawa buku berdiri kokoh. Suatu bangunan pencakar langit yang eksotis. TotonQ menjelaskan aku bagaimana cara hunting di tempat ini. Diperlukan aksesoris khusus untuk dapat menahan serangan monster disini. Aku juga harus berhati-hati karena bila aku tersesat, bisa saja aku menemui Raid boss dengan nama Barakiel. Raid boss itu tidak segan-segan akan membunuh siapa saja yang mengusik kedaulatannya.
Tiba-tiba ada seorang human dari ETERNITY menantangku untuk melakukan duel. Kuiyakan tantangannya dan kami mulai merapalkan jurus masing-masing. Kupanggil roh Ogre untuk membantuku menahan serangan namun terhenti karena tiba-tiba aku tidak dapat bergerak. Tubuhku kaku dengan sekali jurus. Setelah puas mempermainkanku dengan berjoget didepanku yang seperti menjadi patung. Dia menyelesaikan duel dengan mengalahkanku. Sungguh jurus yang merepotkan. Serangannya tidak begitu berasa namun kutukannya begitu berbahaya.
Setelah mengakhiri duel Human tersebut mengajak duel orang lain. Aku amati ternyata Human tersebut hanya melakukan duel sepanjang hari. Tidak ada keinginannya untuk hunting lagi. Apa mungkin karena tidak ada yang mengalahkannya maka dia merasa tidak butuh hunting lagi gumamku dalam hati.
"TonQ, human yang menantangku tadi siapa? mengapa dia hanya duel sepanjang hari tanpa berusaha mencari sertifikat level ataupun mencari barang berharga dari perut monster seperti kita?" Tanyaku kepada TotonQ yang sepertinya sedang kepayahan terkena serangan monster Splendor.
"Dia EdwardCullen, kamu akan sangat mengenalnya nanti."

No comments:
Post a Comment